Senin, 02 Desember 2019

CONTOH PERTAMBAHAN NEGATIF BILANGAN DESIMAL DAN BINER

Bagaimana cara menjumlahkan Bilangan Desimal Positif dengan Bilangan Desimal Negatif ??? Ingin tau caranya mari simak penjelasan nya di bawah


Diunggahan sebelumnya telah dibahas bagaimana cara sistem bilangan berhubungan, cara konversi bilangan dan cara pengoperasian aritmatika pada setiap sistem bilangan. Nah, diunggahan ini akan membahas mengenai bagaimana cara melakukan penjumlahan dengan menggunakan bilangan negatif. Langsung saja ke contoh pertama


Pada dasarnya penjumlahan sistem bilangan pada desimal sama seperti kalian biasa melakukan penjumlahan. Begitu juga dengan penggunaan negatif pada bilangannya.


contoh : 



Lalu bagaimana dengan bilangan biner ?
agar kita mengetahui hasil bilangannya benar atau tidak maka kita gunakan contoh diatas lalu konversikan ke bilangan biner.



18154 (10) = 100011011101010 (2)
15418 (10) = 011110000111010 (2)


contoh :





Komplement 1s

Pada biner lakukan terlebih dahulu komplementasi pada bilangan yang memiliki tanda negatif. seperti pada 15418(10) = 011110000111010(2)  bila memiliki tanda negatif maka menjadi -15418(10) = 00001111000101(2) + 100000000000000(2) = 100001111000101(2). Bila kamu konversikan nilai hasil komplemen secara manual pasti akan berbeda. Itu wajar saja karena bilangan tak mencakup bilangan desimal negatif. Jadi bilangan hasil komplemen dianggap bilangan negatifnya. Sehingga pada pengoperasiannya menggunakan penjumlahan.


Komplement 2s

Pada bilangan 18154 = 100011011101010(2) sehingga pada -18154(10) = 011100100010101(2) + 000000000000001(2) = 011100100010110(2). Selebihnya sama saja dengan komplement 1s.


Ingat ! Pada penjumlahan Biner
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
0 + 0 = 0
1 + 1 = 0 simpan 1 untuk penjumlahan selanjutnya. Bila tidak ada penjumlahan selanjutnya ditambah ke bawah menjadi 000001 (jumlah 0 tergantung banyaknya jumlah angka pada bilangan)


dan bila kamu tidak yakin dengan hasil manualnya kamu bisa cek di kalkulator komputer atau laptop kamu dalam mode programer (Kalkulator > View > Programer). Jangan lupa gunakan tanda negatif pada bilangan biner nya.





Daftar Pustaka

Rabu, 27 November 2019

PENGERTIAN BILANGAN BILANGAN DESIMAL,BINER,OKTAL, DAN HEKSADESIMAL

1. Bilangan desimal (decimal) merupakan bilangan dengan basis 10. Angka untuk bilangan desimal adalah 0, 1, 2, … , 8, 9. Bilangan ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap digit dalam sebuah bilangan dalam basis 10 dapat memiliki besaran tertentu dalam basis 10.
Contoh:
1075 akan terdiri dari 1 ribuan, 0 ratusan, 7 puluhan dan 5 satuan, atau secara matematis dapat ditulis sebagai :
1075 = (1x103) + (0x102) + (7x101) + (5x100)

Rumus Konversi Desimal ke Basis Bilangan Lainnya
Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke basis bilangan lainnya, misal basis n, adalah dengan membagi bilangan tersebut dengan n secara berulang sampai bilangan bulat hasil bagi nya sama dengan nol. Lalu sisa hasil bagi dari setiap iterasi ditulis dari terakhir (bawah) hingga ke awal (atas). Untuk lebih jelasnya lihat contoh konversi desimal ke basis lainnya pada penjelasan berikutnya.
Konversi Desimal ke Biner
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita bisa lakukan sebagai berikut.
Contoh :
6710 = …….2 ?
Misalkan kita akan melakukan konversi 67 basis sepuluh (desimal) ke dalam basis 2 (biner).


  1. Pertama-tama kita bagi 67 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 33 dengan sisa hasil bagi adalah 1, atau dengan kata lain 67 = 2*33 + 1
  2. Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (33) kita bagi dengan 2 lagi, 33/2 = 16, sisa hasil bagi 1.
  3. Kemudian kita ulangi lagi, 16/2 = 8, sisa hasil bagi 0.
  4. Ulangi lagi langkah tersebut sampai bilangan bulat hasil bagi sama dengan 0. Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
  5. Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 6710 = 10000112.
  6. Bila komputer/laptop anda tersedia microsoft excel, maka anda dapat menggunakan fungsi DEC2BIN() untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke biner.
 Gambar: Cara konversi bilangan desimal ke biner
Konversi Desimal ke Oktal
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa lakukan juga untuk bilangan berbasis 8 (oktal).
Contoh:
6710 = …….8 ?


  1. Pertama-tama 67/8 = 8, sisa 3
  2. Lalu 8/8 = 1, sisa 0,
  3. Terakhir 1/8=0, sisa 1.
  4. Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 6710 = 1038
  5. Anda juga dapat menggunakan fungsi microsoft excel DEC2OCT() untuk konversi bilangan desimal ke oktal.
 Gambar: Cara konversi bilangan desimal ke oktal

Konversi Desimal ke Heksadesimal

Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.
Contoh 1:
6710 = …….16 ?


  1. Pertama-tama 67/16 = 4, sisa 3
  2. Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
  3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 6710 = 4316

Contoh 2:
9210 = …….16 ?


  1. Pertama-tama 92/16 = 5, sisa 12 (ditulis C)
  2. Lalu 5/16 = 0, sisa 5,
  3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 9210 = 5C16
 Gambar: Cara konversi bilangan desimal ke heksadesimal
2. Bilangan biner (binary) merupakan bilangan berbasis dua. Angka dari bilangan biner hanya berupa angka 0 dan 1.

Konversi Biner ke Desimal
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner atau bilangan berbasis selain 10 ke bilangan berbasis 10 (desimal) maka anda tinggal mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.

Contoh :
101102 = …….10 ?

101102 = + 1x24 + 0x23 + 1x22 + 1x21 + 0x20 = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 2210

Gunakan fungsi BIN2DEC() di microsoft excel untuk konversi biner ke desimal.


Konversi Biner ke oktal
Untuk melakukan konversi biner ke oktal lakukan bagi setiap 3 digit menjadi sebuah angka oktal dimulai dari paling kanan.

Contoh :
101102 = …….8 ?

  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 101102 = 268
  4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2OCT yang disediakan di microsoft excel
 Gambar: Cara konversi bilangan biner ke oktal
Konversi Biner ke Hexadesimal
Konversi biner ke heksa desimal mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4 digit biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A, B, C, …, F.

Contoh :
1110102 = …….16 ?

  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 1010.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 1110102= 3A16
  4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2HEX() yang disediakan di microsoft excel
 Gambar: Cara konversi bilangan biner ke oktal
3. Bilangan oktal (octal) adalah bilangan berbasis 8. Sehingga angka digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 7, 8.


Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.

Contoh :
3658 = …….10 ?

Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.

3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245

Untuk fungsi konversi oktal ke decimal di ms excel gunakan OCT2DEC()


Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.

Contoh:
548 = …….2 ?

  1. Pertama-tama hitung 58 = 1012 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 48 = 1002
  3. Sehingga didapat 548 = 1011002
  4. Anda juga dapat menggunakan rumus di ms excel OCT2BIN() yang akan menkonversi bilangan oktal ke biner
 Gambar: Cara konversi bilangan oktal ke biner
Konversi Bilangan Oktal ke Heksa desimal
Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal ke desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.

Contoh :
3658 = …….16


  1. Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner 3658 = 11 110 101 2 angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal11 110 101 2 = F516
 Gambar: Cara konversi bilangan oktal ke biner secara manual dan otomatis

4. Bilangan heksadesimal (hexadecimal)merupakan bilangan berbasis 16. Sehingga angka digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 8, 9, A, B, …, E, F dimana A s/d F merupakan nilai untuk 10 s/d 15 desimal.


Konversi Bilangan Heksa desimal ke desimal
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst

Contoh :
F516 = …….8 ?

F516 = (15 x 161)10 + (5 x 16-0)10 = 240 + 5 = 245

Untuk fungsi konversi heksadesimal ke desimal di ms excel gunakan fungsi HEX2DEC()



Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan.

Contoh:
F516 = …….2 ?

  1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
  3. Kemudian didapat F516 = 111101012
  4. Fungsi di ms excel yang dapat anda gunakan untuk mengkonversi heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()
 Gambar: Cara konversi bilangan heksadesimal ke biner secara manual dan otomatis
Konversi Bilangan Heksa Desimal ke Oktal
Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di konversi lagi ke oktal.

Contoh :
F516 = …….8


  1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner F516 = 1111 01012 angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal 11 110 101 2 = 3658
 Gambar: Cara konversi bilangan heksadesimal ke oktal  secara manual dan otomatis



OPERASI PENJUMLAHAN

Penjumlahan bilangan desimal 

 hitunglah : 12,325 + 8,135

1
2
,
3
2
5


8
,
1
3
5
+
2
0
,
4
6
0
Jadi, 12,325 + 8,135 = 20,460 atau bisa kita tulis 20,46.
Penjumlahan sistem bilangan biner

Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 10

Dengan aturan tersebut, kita dapat menjumlahkan bilangan biner seperti penjumlahan bilangan desimal (dilakukan dari kanan ke kiri). Lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah 11010,12 + 10111,02


111
11010,1
10111,0 
---------- +
110001,1

∴ 11010,12 + 10111,02 = 110001,12


Penjumlahan Sistem bilangan oktal

Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
0 + 0 = 0 0 + 5 = 5 1 + 3 = 4 3 + 5 = 10
0 + 1 = 1 0 + 6 = 6 1 + 5 = 6 4 + 5 = 11
0 + 2 = 2 0 + 7 = 7 1 + 7 = 10 4 + 6 = 12 
0 + 3 = 3 1 + 1 = 2 2 + 6 = 10 Dst…
0 + 4 = 4 1 + 2 = 3 2 + 7 = 11 

Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.

Berapakah 1258 + 468

      1
    125
      46 +
    173

 ∴ 1258 + 468 = 1738
Penjumlahan sistem bilangan heksadesimal

Operasi penjumlahan heksadesimal sama halnya seperti penjumlahan pada desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.

Berapakah 2B516 + 7CA16


    1
    2B5
    7CA +
    A7F

 ∴ 2B516 + 7CA16 = A7F1

OPERASI PENGURANGAN

Pengurangan bilangan desimal 

hitunglah : 24,56 – 23,72

2
4
,
5
6

2
3
,
7
2

0
,
8
4
Jadi, 24,56  23,72 = 0,84.
Pengurangan sistem bilangan biner

Pengurangan pada sistem bilangan biner diterapkan dengan cara pengurangan komplemen 1 dan pengurangan komplemen 2 dimana cara inilah yang digunakan oleh komputer digital.

a. Pengurangan biner menggunakan komplemen 1
Bilangan biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya diubah ke bentuk komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Jika dari penjumlahan tersebut ada bawaan putaran ujung (end-around carry), maka bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.

Berapakah 10112 – 01112

    1011     → Bilangan biner yang dikurangi
    1000 +  → Komplemen 1 dari bilangan pengurangnya (01112)
  10011
  ↳ end-around carry
    0011     → Hasil penjumlahan tanpa end-around carry
         1 +  → end-around carry dari hasil penjumlahan
    0100 

∴ 10112 – 01112 = 01002

Pengurangan oktal dan hexadesimal

Contoh untuk bilangan oktal:
Berapakah 1258 – 678


      78      → borrow
    125
      67  –
      36

 ∴ 1258 – 678 = 36

Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Berapakah 125616 – 47916

      FF10      → borrow
    1256
      479  –
    DDD

 ∴ 125616 – 47916 = DDD16

OPERASI PERKALIAN

Perkalian bilangan desimal

4,23 x 10 = 42,3 ( koma di geser satu tempat ke kanan )

Perkalian Biner 
Berapakah 10112 × 10012

        1011    → Multiplikan (MD)
        1001 × → Multiplikator (MR)
        1011      
      0000
    1011
  1011       +
  1100011

∴ 10112 × 10012 = 11000112

Perkalian oktal dan heksadesimal

Contoh untuk bilangan oktal:
Berapakah 258 × 148

      25
      14 ×
    124
    25   +
    374

∴ 258 × 148 = 3748
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Berapakah 52716 × 7416

        527
          74  ×
      149C
    2411    +
    255AC

∴ 52716 × 7416 = 255AC16

OPERASI PEMBAGIAN

Pembagian bilangan desimal 

12,364 : 0,4
=
12,364× 1000
=
12364
0,4 × 1000
400
Pembagian Pecahan Desimal, Contoh Soal dan Pembahasan (Materi SMP)

Pembagian bilangan biner,oktal,dan heksadesimal 

Berapakah 11000112 ÷ 10112

1011√1100011 = 1001
          1011 –
                10
                  0 –
                101
                    0 –
                1011
                1011 –
                      0

∴ 11000112 ÷ 10112 = 10012

Contoh untuk bilangan oktal:
Berapakah 3748 ÷ 258

25√374 = 14
      25 –
      124
      124 –
          0

∴ 3748 ÷ 258 = 148
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Berapakah 1E316 ÷ 1516

15√1E3 = 17
      15 –
        93
        93 –
          0

∴ 31E316 ÷ 1516 = 1716

Selasa, 12 November 2019

MEMORI INTERNAL

Pengertian Memori
Memori adalah bagian dari komputer tempat program–program dan data– data disimpan. Memori juga diartikan sebagai tempat informasi, dibaca dan ditulis, dimana terdapat berbagai jenis, teknologi, organisasi, unjuk kerja dan harga memori.
Memori Internal

Memory pada sistem komputer dapat dibedakan menjadi :

1.  Internal memory
pengertian memori adalah suatu penamaan konsep yang bisa menyimpan data dan program.sedangkan Memori internal, yang dimaksud adalah bahwa memori terpasang langsung pada motherboard.

Dengan demikian, pengertian memory internal sesungguhnya itu dapat berupa :
• First-Level (L1) Cache
• Second-Level (L2) Cache
• Memory Module
Akan tetapi pengelompokan dari memory internal juga terbagi atas :
• RAM (Random Access Memory) dan
• ROM (Read Only Memory)


2.  Eksternal memory
Memory Eksternal adalah memori yang menyimpan data dalam media fisik berbentuk kaset atau disk. agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak daripada kinerja Static RAM.

Multiple Disk
- harddisk
- flashdisk
- floppydisk


Memory digunakan untuk menyimpan data atau program yang akan diproses oleh processor. Berdasarkan sifat dari data tersebut yang berhubungan dengan pemrosesan maka dapat di katagorikan :

1.  Data yang sedang diproses

2.  Data yang akan diproses

3.  Data yang belum diproses


                                                               MEMORI INTERNAL

 



Karakter Sistem Memori

Karakteristik memori terbagi atas beberapa bagian yaitu   :


 


Tiga konsep Unit of Transfer yang saling berhubungan bagi internal memori :

1.  Word
Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan dan panjang instruksi.

2.  Addressable Units
Pada sejumlah sistem, addressable unit adalah word. Namum terdapat sistem yang mengijinkan pengalamatan pada tingkat byte.

3.  Unit of Transfer
Satuan ini merupakan jumlah bit yang dibaca atau yang dituliskan kedalam memory pada suatu saat. Satuan transfer tidak perlu sama dengan word atau addressable unit. Bagi external memory seringkali data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word dan hal ini dikenal sebagai block.



1.  Hierarkhi Memory

Spektrum dari teknologi didalam sistem memory :

•  Semakin kecil waktu akses, semakin besar harga perbit

•  Semakin besar kapasitas, semakin kecil harga perbit

•  Semakin besar kapasitas, semakin lama waktu akses






jika kita bergerak turun dari atas ke bawah maka akan didapat :

•  Penurunan harga perbit

•  Peningkatan kapasitas

•  Peningkatan waktu akses ( waktu akses yang semakin lama ) ♦

•  Penurunan frekwensi akses memory oleh CPU









Memori pada sistem komputer dapat dibedakan menjadi :

1. Main Memory, disebut juga Internal Memory , contoh: RAM)

2. Secondary Memory ,disebut juga External Memory, contoh Hard Disk, RAID, Magnetic Tape dsb.)
Berdasarkan Lokasinya , ada 3 jenis memori

1. Processor Memory (contoh: register)

2. Main Memory (contoh: RAM)

3. External Memory (contoh: Hard Disk, RAID , CD-ROM, Tape)
Berdasarkan Fisik , ada 3 Jenis Memori

1. Semiconductor Memory contoh: RAM, ROM, EEPROM, FLASH

2. Magnetic Memory contoh: Hard Disk ,Disket, Magnetic Tape

3. Optical Memory contoh: CD/R , CD/RW, DVD






2. Tipe tipe memory Semikonduktor

1. RAM (Random Access Memory )

•  Static RAM SRAM,struktur terbuat dari komponen
Transistor Bipolar
•  Dinamic RAM DRAM ,struktur terbuat dari komponen
Capacitor
2. ROM ( Read Only Memory
)
•  Mask ROM programmed by factory
•  PROM ( Programmable ROM ) programmed by user
   -  Erasable PROM ( EPROM ) → UV Light ; Chip
   -  Level. Electrically Erasable PROM → Electrical ;
      Byte Level.
   -  Flash ROM → Electrical ; Block Level.


MEMORI INTERNAL


A.  Random Access Memory (RAM)

Merupakan memory Baca Tulis dimana isi dari RAM dapat diupdate setiap saat dan bersifat volatile serta digunakan data / instruksi selama pemrosesan berlangsung.

  - Dinamic RAM :
•  Terbuat dari bahan kapasitif
•  Memerlukan daya operasional yang relatif kecil ➢ Kerapatan perkeping IC yang besar
•  Memerlukan rangkaian Refresh
•  Harga lebih murah
•  Effisien untuk sistem sistem besar
•  Kecepatan proses yang relatif lambat dibanding RAM Statis

 -  Static RAM :
•  Terbuat dari sistem transistor bipolar
•  Memerlukan daya operasional yang relatif besar
•  Tidak memerlukan rangkaian Refresh, karena sifat dari transistor.
•  Kerapatan perkeping IC yang sedikit ( kecil )
•  Harga lebih mahal
•  Kecepatan proses yang tinggi
•  Effisien untuk sistem sistem kecil dan sistem yang memerlukan kecepatan pemrosesan yang tinggi.



4 Metoda Akses Memori

1.  Metoda Sequential Access

•  Akses data dilakukan secara berurutan , seperti pada pita magnetik.
•  Akses Data sangat lambat, karena data yang akan di akses diurut secara  serial  satu demi satu.
•  Contoh: Magnetic Tape Back Up Cartridge.

2. Metoda Direct Access
•  Akses Data dilakukan secara langsung, berdasarkan posisi track  dan     sector.
•  Akses Data relatif lebih cepat, dibanding Sequential Access.
•  Contoh : Hard Disk , Floppy Disk (disket)

 3. RANDOM ACCESS
yaitu metode akses memori yang dilakukan secara acak berdasarkan alamat yang dipilih secara langsung.
•  Akses Data dilakukan dengan bantuan rangkaian Address Decoder
•  Address Decoder akan menghasilkan alamat data yang akan diakses
•  Akses Data Cepat , lebih cepat daripada Direct Access
•  Contoh: RAM (= random access memory)

 4. ASSOCIATIVE ACCESS
yaitu metode akses memori yang dilakukan dengan mempertimbangkan mekanisme pemosisian memori berdasarkan tiap-tiap unit atau disebut juga dengan pengalamatan memori.
•  Akses Data dilakukan dengan cara “compare” , yaitu membandingkan “isi” data yang dicari dengan “key”-nya, bukan berdasarkan alamat data
•  Jika “matched” maka data yang dicari ditemukan
•  Akses Data sangat Cepat , contoh: Cache Memory

Karakteristik Fisik dari Memori

1.  Volatile > < Non-Volatile
 Volatile :
 •  Listrik mati, Data hilang
 •  Penyimpanan dalam memori jenis ini tidak-permanent
 •  Contoh: RAM (EDO-RAM, SDRAM, DDRAM)
Non-Volatile :
•  Listrik Mati, Data Tidak Hilang
•  Penyimpanan dalam memori jenis ini bersifat-permanent
•  Contoh: EPROM, EEPROM, Flash Memory

2. Erasable > < Non-Erasable
Erasable : Data dapat dihapus , untuk kemudian bisa diisi ulang
Contoh:
       1.  EPROM (= Erasable Programmable Read Only Memory) dihapus dgn sinar Ultra Violet
       2.  EEPROM (=Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) dihapus dgn  listrik
       3.  FLASH Memory dihapus dgn listrik
 Non Erasable : Data tidak dapat lagi dihapus , media ini “mono-use” sekali pakai , Salah isi   data, berarti harus dibuang, ganti media yang baru lagi
 Contoh: ROM (Read Only Memory) , PROM (Programmable ROM)


B.  Read Only Memory

ROM adalah memory yang berisi program yang bersifat tetap / tidak berubah sepanjang sistem yang digunakan memungkinkan.

Aplikasi penting dari ROM meliputi :
 •  Microprogramming
 •  Library subroutine bagi fungsi – fungsi yang sering diperlukan
 •  Program program sistem
 •  Tabel tabel fungsi










Sebelum operasi dari sistem komputer diaktifkan maka isi dari ROM akan di-load terlebih dahulu ke dalam RAM →POST ( Power On Self Test )

Permasalahan yang ada pada sistem ROM : •  Langkah penyisipan data memerlukan biaya tetap yang tinggi •  Tidak boleh terjadi kesalahan sekecil apapun. Apabila ternyata dijumpai kesalahan pada satu bitnya maka ROM tersebut tidak dapat digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut diatas maka dibuatlah ROM yang dapat diprogram dan dihapus seperti halnya RAM

 Tiga macam Read mostly memory :

•  EPROM ( Erasable Programmable Read Only Memory )

adalah jenis memori chip yang menyimpan data ketika catu daya dimatikan. Memori komputer yang dapat mengambil data yang tersimpan setelah catu daya telah dimatikan dan dihidupkan kembali disebut non-volatile. Itu adalah sebuah array dari floating-gate transistor individual diprogram oleh perangkat elektronik yang memasok tegangan yang lebih tinggi daripada yang biasanya digunakan dalam rangkaian digital.

•  EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read Only Memory )

adalah sejenis chip memori tidak-terhapus yang digunakan dalam komputer dan peralatan elektronik lain untuk menyimpan sejumlah konfigurasi data pada alat elektronik tersebut yang tetap harus terjaga meskipun sumber daya diputuskan, seperti tabel kalibrasi atau kofigurasi perangkat.

•  Flash ROM / Flash Memory

adalah utilitas untuk mengidentifikasi, membaca, menulis, meverifikasi dan menghapus chip flash atau chip memori yang dapat dibaca dan diprogram, dan tetap menyimpan datanya tanpa aliran listrik.

•  ROM (Read Only Memory) merupakan jenis memori yang sangat berbeda dengan RAM. Pada ROM data bersifat permanen, tidak bisa diubah dimana ini menguntungkan untuk penyimpanan data yang permanen. Namun terdapat kerugian yaitu jika terdapat kesalahan data atau adanya perubahan data sehingga perlu penyisipan –penyisipan.
•  PROM (Programmable ROM) merupakan jenis memori non-volatile yang terbagi atas tiga macam yaitu EPROM, EEPROM dan flash memory. EEPROM electrically erasable programmable read only memory.
•  Jenis memori yang dapat ditulisi kapan saja tanpa menghapus isi sebelumnya. EEPROM menggabungkan kelebihan non-volatile dengan fleksibilitas dapat di-update

SEL MEMORI

1.  Elemen terkecil dari memori disebut Memory Cell (= sel memori)
2.  Elemen Memori mampu menyimpan 1 bit data , yaitu bit “1” atau bit “0”
3.  Elemen memori dibangun dari sebuah“Flip Flop”yang tak lain merupakan sebuah bistable multivibrator.
4.  Elemen memori berifat Read / Write, artinya data di dalam elemen memori tersebut bisa dibaca,dan sebaliknya kedalam elemen memori tersebut bisa di simpan sebuah data baru.

Ada 3 jenis Sinyal dalam sebuah sel memori
1. R/W signal, sebagai sinyal pengendali proses baca tulis
2. Select Signal, sebagai sinyal untuk memilih alamat sel
3. Data IN / OUT signal, yaitu merupakan data dari sel memori tersebut


https://informasi-saya.blogspot.com/2012/02/pengertian-memory-internal-eksternal.html
https://orkomrudy.wordpress.com/2016/06/17/bab-4-memory/
https://brainly.co.id/tugas/17065488
http://irvansyekhroni.blogspot.com/2018/03/pengertian-ram-rom-prom-eprom-eeprom.html